Jago Last Wish: Easy Within The App — A Case Study (Indonesia Ver.)
Beberapa waktu yang lalu, saya mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika yakni Program DTS PRO yang bekerjasama dengan Skilvul karena saya mengambil tema mengenai UI/UX. Pelatihan ini dilakukan selama 12 minggu, mulai bulan Maret hingga Juni 2022. Di dalam pelatihan ini, peserta diwajibkan untuk memilih design challeng yang harus diselesaikan, yang saya memilih design challenge dari Bank Jago.
Background
Di era yang sudah serba maju saat ini, kesadaran seseorang akan sebuah perlindungan seperti asuransi sudah cukup tinggi. Namun, tidak dengan asuransi jiwa. Saat melihat asuransi jiwa banyak dari masyarakat yang belum menyiapkannya karena ingin lebih optimis dengan tidak terlalu memikirkan kematian.
Oleh karenanya Bank Jago ingin membuat sebuah fitur yang berkaitan dengan asuransi jiwa. Namun bukanlah asuransi jiwa yang hanya menampilkan daftar benefit dan harga melainkan sebuah fitur yang mendukung gaya hidup membantu user mencapai tujuan hidup.
Design Process
1 — Empathize
Pada tahap empathize proses yang saya lakukan adalah mempelajari dokumen terkait produk asuransi jiwa yang ingin dikembangkan oleh Bank Jago. Selain itu saya juga melakukan benchmarking ke beberapa produk kompetitor untuk melihat peluang yang bisa diambil dengan pengembangan produk ini.
2 — Define
Pada tahap ini, saya mencoba untuk memetakan kira-kira pain points yang sekiranya muncul saat membahas mengenai asuransi jiwa.
3 — Ideate
Setelah menuliskan beberapa pain points yang sekiranya dihadapi user saat membahas asuransi, selanjutnya saya merumuskan beberapa ide terkait fitur Bank Jago ini.
Fokus utamanya adalah fitur Jago Last Wish, yang mana user dapat membeli asuransi jiwa dengan cara menabung seperti yang biasa terdapat di aplikasi Bank Jago. Karena prosesnya yang mudah, dengan begitu diharapkan pain points yang dirasakan user dapat sedikit teratasi.
4 — Prototyping
Pembuatan Last Wish Baru
Pembayaran Last Wish
Closing
Karena keterbatasan waktu, pengerjaan proyek ini masih berupa rancangan dalam bentuk high-fidelity prototype. Oleh karena itu, kedepannya diharapkan proses testing bisa dilaksanakan sehingga dapat memvalidasi ide yang diusulkan. Saya berharap agar pada proyek yang akan datang saya dapat mengerjakannya dengan lebih detail dan komplit lagi.